MASIH GALAU?
Cerpen
Amrhy_02
Apa kamu sedang galau? Galau karena masih “jomblo” hingga detik ini. Galau karena
habis diputusin pacarnya, malam minggu duduk sendirian di kamar tidur tanpa
kekasih. Kasihan ya… Galau karena belum dapat mangsa baru buat target
berikutnya. Galau karena “ortu” sang
pujaan hati menanyakan kapan menikah padahal “jadian” sudah 7 tahun. Sedikit masalahnya tapi banyak galaunya.
Hahaha…
Sehingga pada akhirnya yang terjadi adalah facebook
dan twitte bahkan instagram penuh
dengan status “ratapan”, seolah-olah dinding/wall di facebook, twitter
dan instagram itu bagaikan dinding ratapan seorang anak yang hidup sebatang
kara di dunia ini. Tak ada lagi tempat mengadu kecuali itu. Lupakah kamu akan
firman Allah SWT dalam QS Al Israa ayat 32:
“Dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk”.
Semua kegalauan yang kamu-kamu alami saat ini semua
itu karena pacaran. Pacaran awalnya kenalan saja, kemudian pegangan tangan,
lanjut dech jadian, akhirnya tergoda
juga sama rayuan syetan untuk melelang “kehormatan” atas nama “penjajakan”. Benarkah seperti itu?
Pasti yang mengalaminya lagi marah-marah baca tulisan ini. Terserah kamu saja.
Mendingan daripada kamu galau terus, bukalah buku
dan mulai belajar! Masa muda itu berkarya dengan professional dan maksimalkan
potensi diri. Galau hanya buat orang-orang yang tak tahu bahwa hidup itu
berharga. Jika kamu adalah pekerja dan dan kamu telah “mampu” menikah maka “ta’aruf”lah
dan segera menikah dengan khitbah.
Sekarang apakah kamu yang sedang galau? Galau karena
sedang menghitung hari masa jabatan padahal belum mengembalikan pinjaman di
sana sini. Galau karena “elektabilitas”
menurun padahal ongkos besar buat pencitraan telah digelontorkan. Galau karena “mahar” yang disiapkan belumlah cukup
juga untuk masa pemilihan yang semakin dekat. Akibatnya hatimu mulai risau akan
jadi “pengangguran” sehingga memaksamu melupakan kehormatan dan
kemewahan kehidupan dunia. Lupakah engkau akan firman Allah SWT:
”Katakanlah: "Wahai Tuhan
Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau
muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa
atas segala sesuatu”. (QS Ali
Imron; 26)
Maka daripada kamu galau, bukalah lembaran-lembaran waktu dalam
ingatanmu dan bermuhasabahlah. Tanyakan pada hatimu masing-masing apakah kamu
telah amanah dengan tanggung jawab yang dibebankan? Apakah kamu telah adil
terhadap orang-orang yang kamu pimpin? Setiap yang kamu pimpin akan dimintai
pertanggungjawabannya.
“Setiap kalian adalah pemimpin
dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang suami adalah
pemimpin terhadap keluarganya, dan akan dimintai pertanggung jawabannya.
Seorang istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan akan dimintai
pertanggungjawabannya. Seorang pembantu adalah pemimpin terhadap harta
majikannya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap kalian adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya.” (H.R. Bukhari dan
Muslim).
Apakah kamu masih terus-terusan galau? Galau karena tetangga sebelah
baru membeli televisi flat 32” merk
terkenal sedangkan di rumahmu hanya televisi 14” yang sudah pudar pula
warnanya. Galau karena tetangga yang baru pindah memiliki mobil CRV terbaru
padahal masih muda sedangkan di rumah hanya ada motor buntut yang kadang-kadang
mogok di jalanan. Galau karena tidak kebagian tiket konser Boy Band Korea
padahal sudah berdesakan dalam antrian seharian. Galau karena sahabatmu
mengirim sms “Minta pin BB donk”, padahal
di tangan adanya HP “seribu ummat” sehingga
kamu tidak bisa BBM-an atau update facebook
atau twitter. Lupakah kamu firman Allah SWT:
”Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali Imron: 14).
Pada hakikatnya kehidupan dunia
adalah sementara dan pasti kita akan kembali ‘pulang’ ke ‘kampung’
akhirat. Maka daripada galau,
syukurilah apa yang ada saat ini sembari terus berusaha menambah nafkah untuk
mencukupi kebutuhanmu. Kamu mesti pintar-pintar memilih antara “kebutuhan” dan “keinginan” sehingga kamu tepat dalam membelanjakan hartamu.
Berinfaq dan bersedekahlah dengan ikhlas karena sebenarnya itulah hartamu yang
akan kamu bawa pulang ke negeri yang kekal. Itulah harta yang akan menerangimu
di alam kubur dan menjadi istanamu di surga-Nya kelak.
Setelah petunjuk dari Allah SWT kamu terima namun tetap menjadi
penggemarnya “Andilau” (antara dilema
dan galau) atau “gegana” (gelisah dan
merana) dan tetap mengatakan “Aku
galau…!” Maka satu yang tepat untuk jawabannya adalah ungkapan “kamseupay uii”.
Bukittinggi, Oktober 2016