Monday, October 17, 2016

GELAP YANG DINGIN




Puisi Amrhy_02
GELAP YANG DINGIN

Gendang hati membisu pilu
Suara hatiku tak terdengar lagi
Angan lamunanku melambung jauh
Bersama hembusan malam yang semakin sayu
Namun…
Aku tetap di sini
Berselimutkan dingin tiupan angin
Menantikan sosok yang kuimpikan
Janjinya tak akan selarut ini
Aku seperti menunggu hal yang tak pasti
Harapan bersamamulah yang membuatku bertahan hingga detik ini
Apa mungkin kau hanya memberiku harapan palsu?
Detik pergantian hari semakin dekat
Kau yang kutunggu belum juga menampakkan rupamu
Aku tak sanggup lagi menahan kantuk mata
Menahan dinginnya angin malam
Karenamu aku  di sini
Tetap menanti
Menunggu kehadiranmu pujaan hatiku


Bukittinggi, 16 November 2015

Sunday, October 16, 2016

TENGGELAM



Puisi Amrhy_02
TENGGELAM

Gemercik air mengalun indah
Aku terhanyut di tengah lamunanku yang teramat dalam
Membuatku semakin terlelap dalam lamunan ini
Lamunan yang berujung kelam
Hembusan angin malam begitu menyetuh pori-pori kulitku
Sehingga membuatku semakin tenggelam dalam lautan kesedihan
Ada luapan rasa yang tak terbendung
Teringat akan masa laluku yang kelam
Menghantui hari-hari masa depan
Seolah mengingatkanku akan kekejaman hidup
Di mana membuat api semangatku padam
Tak ada gemerlap cahaya lagi
Hingga akhirnya aku pun hilang di telan sang malam
Dalam kesendirian menanggung derita


Bukittinggi, Oktobert 2015

Monday, October 3, 2016

TUMBUH ALAMI





Puisi Amrhy_02
TUMBUH ALAMI

Cinta itu ungkapan ekspresi jiwa
Meberikanmu rasa damai
Mengukir sebuah makna
Menghiasi lentera kehidupan

Biarlah cinta mengalir apa adanya
Tak perlu memaksa ataupun dipaksa
Birlah cinta berjalan seiring waktu
Seiring terbitnya fajar hingga terbenamnya sang surya

Timbul dan hilangnya sang rembulan
Dingin dan pilunya sang hujan
Hingga cinta itu tumbuh dan mekar alami
Tanpa ada cucuran air mata keterpaksaan

Cinta suci tak mengenal dirinya
Hanya ada kau dan aku
Kita, itulah cinta
Bak bintang yang selalu ditemani sang rembulan


Bukittinggi, Oktober 2016

Sunday, October 2, 2016

MASIH GALAU?





MASIH GALAU?
Cerpen Amrhy_02

Apa kamu sedang galau? Galau karena masih “jomblo” hingga detik ini. Galau karena habis diputusin pacarnya, malam minggu duduk sendirian di kamar tidur tanpa kekasih. Kasihan ya… Galau karena belum dapat mangsa baru buat target berikutnya. Galau karena “ortu” sang pujaan hati menanyakan kapan menikah padahal “jadian” sudah 7 tahun. Sedikit masalahnya tapi banyak galaunya. Hahaha…

Sehingga pada akhirnya yang terjadi adalah facebook dan twitte bahkan instagram penuh dengan status “ratapan”, seolah-olah dinding/wall di facebook, twitter dan instagram itu bagaikan dinding ratapan seorang anak yang hidup sebatang kara di dunia ini. Tak ada lagi tempat mengadu kecuali itu. Lupakah kamu akan firman Allah SWT dalam QS Al Israa ayat 32:

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”.

Semua kegalauan yang kamu-kamu alami saat ini semua itu karena pacaran. Pacaran awalnya kenalan saja, kemudian pegangan tangan, lanjut dech jadian, akhirnya tergoda juga sama rayuan syetan untuk melelang “kehormatan” atas nama “penjajakan”. Benarkah seperti itu? Pasti yang mengalaminya lagi marah-marah baca tulisan ini. Terserah kamu saja.

Mendingan daripada kamu galau terus, bukalah buku dan mulai belajar! Masa muda itu berkarya dengan professional dan maksimalkan potensi diri. Galau hanya buat orang-orang yang tak tahu bahwa hidup itu berharga. Jika kamu adalah pekerja dan dan kamu telah “mampu” menikah maka “ta’aruf”lah dan segera menikah dengan khitbah.

Sekarang apakah kamu yang sedang galau? Galau karena sedang menghitung hari masa jabatan padahal belum mengembalikan pinjaman di sana sini. Galau karena “elektabilitas” menurun padahal ongkos besar buat pencitraan telah digelontorkan. Galau karena “mahar” yang disiapkan belumlah cukup juga untuk masa pemilihan yang semakin dekat. Akibatnya hatimu mulai risau akan jadi “pengangguran”  sehingga memaksamu melupakan kehormatan dan kemewahan kehidupan dunia. Lupakah engkau akan firman Allah SWT:

”Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS Ali Imron; 26)
           
Maka daripada kamu galau, bukalah lembaran-lembaran waktu dalam ingatanmu dan bermuhasabahlah. Tanyakan pada hatimu masing-masing apakah kamu telah amanah dengan tanggung jawab yang dibebankan? Apakah kamu telah adil terhadap orang-orang yang kamu pimpin? Setiap yang kamu pimpin akan dimintai pertanggungjawabannya.

Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang suami adalah pemimpin terhadap keluarganya, dan akan dimintai pertanggung jawabannya. Seorang istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang pembantu adalah pemimpin terhadap harta majikannya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. (H.R. Bukhari dan Muslim).

Apakah kamu masih terus-terusan galau? Galau karena tetangga sebelah baru membeli televisi flat 32” merk terkenal sedangkan di rumahmu hanya televisi 14” yang sudah pudar pula warnanya. Galau karena tetangga yang baru pindah memiliki mobil CRV terbaru padahal masih muda sedangkan di rumah hanya ada motor buntut yang kadang-kadang mogok di jalanan. Galau karena tidak kebagian tiket konser Boy Band Korea padahal sudah berdesakan dalam antrian seharian. Galau karena sahabatmu mengirim sms “Minta pin BB donk”, padahal di tangan adanya HP “seribu ummat” sehingga kamu tidak bisa BBM-an atau update facebook atau twitter. Lupakah kamu firman Allah SWT:

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS Ali Imron: 14).

 Pada  hakikatnya kehidupan dunia adalah sementara dan pasti kita akan kembali ‘pulang’ ke ‘kampung’ akhirat. Maka daripada galau, syukurilah apa yang ada saat ini sembari terus berusaha menambah nafkah untuk mencukupi kebutuhanmu. Kamu mesti pintar-pintar memilih antara “kebutuhan” dan “keinginan” sehingga kamu tepat dalam membelanjakan hartamu. Berinfaq dan bersedekahlah dengan ikhlas karena sebenarnya itulah hartamu yang akan kamu bawa pulang ke negeri yang kekal. Itulah harta yang akan menerangimu di alam kubur dan menjadi istanamu di surga-Nya kelak.

Setelah petunjuk dari Allah SWT kamu terima namun tetap menjadi penggemarnya “Andilau” (antara dilema dan galau) atau “gegana” (gelisah dan merana) dan tetap mengatakan “Aku galau…!” Maka satu yang tepat untuk jawabannya adalah ungkapan “kamseupay uii”.

Bukittinggi, Oktober 2016