CINTA DAN KEGALAUAN
By: Amrhy_02
“CINTA.”
Lima huruf saja yang membentuknya, kali ini aku akan menceritakan secuil kisah
tentang hal tersebut. Jika berbicara tentang cinta, dibahas dua hari dua malam
pun tidak akan ada habisnya. Karena cinta itu lebih dalam dari samudera dan
tingginya nilai cinta itu lebih tinggi dari angkasa. Begitulah cinta. Apakah
kita telah memahami cinta yang seperti itu? Pernah aku mendengar bahwa cinta
itu kependekan dari C (cerita) I (indah) N (namun) T (tiada) A (arti) Hehehe…
Benarkah seperti itu yang kau alami?
Nah,
bicara tentang apa itu cinta? Ternyata cinta bermacam-macam dan banyak versinya
loh. Mulai dari cinta orang tua
kepada anaknya, cinta manusia dengan hewan kesayangannya, sampai cinta seorang
remaja perempuan dengan lawan jenisnya. Cinta seperti ini dikenal juga dengan
istilah pacaran oleh para remaja. Termasuk kamu, ya kan! Tepatnya kali ini kita
akan mengupas fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan remaja yang sedang
menjalani masa-masa pacaran itu. Mungkin saja kamu salah satu yang pernah
mengalaminya.
Jika
mendengar kata pacaran, maka yang akan terbayang adalah sebuah kesenangan
antara sepasang manusia yang menjalin hubungan kasih dan sayang. Padahal kalau
dianalisa secara detail ternyata pacaran itu justru membuat hidup kita tidak
bahagia. Kehidupan berpacaran itu hanya membuat seseorang galau bahkan bisa
membuat masa depan orang tersebut hancur. Nggak
percaya? Berikut cerita nyatanya.
Banyak
sekali remaja sekarang pacaran dengan alasan agar aktivitas belajar dan sekolah
mereka jadi tambah semangat. Itu memang benar, dengan berpacaran remaja akan
menjadi senang jika ke sekolah. Mereka bisa ketemu dengan pacar mereka. Namun
ada sebuah kisah menarik yang dialami sahabatku.
Pada
saat sahabat karibku duduk di kelas XII SMK, dan memiliki pesona wajah yang
ganteng itu berpacaran dengan seorang cewek yang paling cantik juga di
sekolahnya. Cewek ini anggota PMR tingkat nasional dan anak seorang pemilik
rumah sakit, nyaris perfectlah. Pada
saat ketahuan pacaran oleh ibunya, sahabatku ini beralasan bahwa dia berpacaran
biar semangat pergi ke sekolah. Memang benar, sahabatku itu pergi ke sekolah
tapi bukan semangat untuk belajar melainkan semangat untuk berpacaran.
Tentunya
sahabatku itu beranggapan kalau cewek tersebut akan setia padanya, namun yang
terjadi di luar dugaannya. Tujuh hari menjelang ujian akhir, sahabatku
diputusin oleh cewek yang sangat dicintainya itu. Kemudian yang terjadi pasti
kalian tahu! Ya, sahabatku menjadi galau yang bukan main. Bahkan galaunya itu
sampai berbulan-bulan. Akhirnya gara-gara galau akibat patah hati tersebut, sahabatku
tidak fokus mengikuti ujian dan akhirnya nilai sahabatku anjlok dan SNMPTN
tidak lulus sehingga dapat dikatakan pada waktu itu masa depannya terancam suram.
Itulah
sebuah kisah yang menurutku amat tragis mengenai cinta. Apabila kita belum
punya timing yang tepat dalam
menjalin kasih dan sayang yang terjadi ialah sebuah kegalauan yang akan
menghancur luluh lantakkan hati, pikiran bahkan masa depan kita. Oleh karena
itu, buat kamu-kamu para jomblo yang masih menjalani kehidupan sendiri
bersyukurlah karena berpacaran itu banyak ruginya. Bila kamu seorang cowok,
maka ketika berpacaran biasanya cowoklah yang paling dirugikan secara financial, bahkan mungkin ada cowok yang
rela tidak memakai uang jajannya setiap hari. Uang tersebut dia tabung agar
bisa weekend dengan pacarnya di akhir
pekan. Ketika pacarnya akan berulang tahun sang cowok rela menabung sampai
ratusan ribu rupiah untuk membelikan kado pacarnya.
Namun
sebuah ironinya ialah mengapa sang cowok tidak melakukan hal yang sama untuk
ibunya, pernahkah kita menabung untuk diniatkan membahagiakan ibu kita?
Sebagian kita sering memberikan coklat kepada calon pasangan kita saat hari Valentine namun pernahkah kita dari dulu
sampai detik ini saat hari ibu memberikan kado atau coklat kepada ibu kita?
Padahal sebenarnya ibu kita lebih wajib kita bahagiakan daripada pacar kita.
Karena ibu telah mengurusi kita dari kita kecil sampai sekarang, sedangkan
pacar kita baru kita kenal satu atau dua tahun ini tapi mengapa kita lebih care dan perhatian kepada pacar kita
ketimbang dengan ibu kita sendiri? Di manakah hati nurani remaja kita saat ini?
Aku sendiri bagaimana? Hahahaha…
Kemudian
alasan seseorang ketika memutuskan untuk berpacaran ialah karena ingin saling
kenal lebih dalam sebelum menuju jenjang pernikahan. Kalau alasannya untuk
saling mengenal mengapa ada artis yang sudah pacaran tujuh tahun bahkan
melaksanakan pernikahannya di tanah suci Mekah dan saat kembali ke Indonesia
baru setahun pernikahannya sudah bercerai, padahal sudah pacaran selama tujuh
tahun. Mengapa usia pernikahan mereka hanya seumur jagung saja? Kamu nggak ingin tahu?
Sebaliknya,
kalau kita perhatikan kakek dan nenek kita atau orang tua kita dulu biasanya
menikah tidak pakai pacaran tapi langsung menikah saja, bahkan ada juga yang
dijodohkan oleh orang tua mereka dan nyatanya hubungan mereka langgeng sampai
puluhan tahun tidak ada perkara rumah tangga yang membuat mereka berpisah.
Namun tidak menampik sebagian kecil memang ada yang tidak baik. Oleh karena itu
ketika berpacaran seseorang hanya akan mengenalkan tentang kelebihan dirinya
dan pasti akan menutupi kekurangan dirinya sehingga tabiat-tabiat jelek seorang
pasangan itu akan terlihat setelah pernikahan.
Pacaran
itu juga merugikan pihak cewek. Seorang cewek yang dia rela dipacari oleh
seorang cowok maka ia –ma’af-, tidak ada bedanya dengan durian yang dijual di
pasar, loh kok bisa? Ya bisalah, sebuah durian yang dijual di pasar sering
dipegang-pegang sebelum dibeli, dicium berkali-kali tapi banyak yang tidak jadi
membelinya. Sama halnya dengan seorang cewek yang berpacaran, sudah
dipegang-pegang, bahkan dicium cowoknya tapi tidak jadi dinikahi. Hmm… Berarti
cewek itu barang second donk! Kamu
yang cewek, pernah alami hal ini jangan tersinggung…
Oleh
karena itu jika ingin mengenal calon pasangan kita, lihatlah sahabat
terdekatnya siapa dan pasti sifatnya tidak akan jauh berbeda dari calon
pasangan kita tersebut. Tentunya kita tahu bahwa dalam islam tidak mengenal
yang namanya istilah pacaran. Barang siapa yang melakukan pacaran berarti dia
melakukan perbuatan yang mendekati zina dan itu sangat tidak diridhai Allah
SWT. Mari kita pikirkan lagi, semua tergantung pada pilihan dan hati kita
masing-masing. Aku dan kamu, kita semua punya pilihan.
Bukittinggi, -- Agustus 2018
@Amrhy_02