KEMBALINYA SI DIA
Aku adalah seorang remaja yang berusia sembilan belas tahun, aktif di berbagai kegiatan. Baik itu kegiatan di kampus maupun
di luar kampus. Tapi semua itu
kujalani setengah hati. Menurutku, hidup hanyalah semu, jadi tak ada satu pun yang dapat kupercayai. Mungkin kejam, tapi aku nyaman
akan hal ini.
Aku tumbuh
menjadi anak yang pintar, pintar dalam hal
pelajaran maupun sandiwara. Orang tuaku sangat bangga akan prestasi yang
kuraih. Oh ya, aku adalah mahasiswa di Universitas terbaik di negeri ini, aku duduk di semester tiga,
tingkat dua alias sudah menjadi senior. Aku punya
teman yang tak pernah tahu sifat asliku, namanya Dino. Ada satu hobiku, mengamati sifat tiap orang dan dari
analisisku Dino adalah anak yang baik, tapi bagi orang sepertiku,
dia naif.
Setiap di
depan orang aku bersikap bagai anak yang baik, namun hal itu adalah sebuah
sandiwara belaka saja. Bukankah orang suka dengan anak yang baik? Hahaha
lucu sekali. Mungkin
kalian berpikiran jelek saat ini tentang diriku. Terserahlah, ini diriku. Aku
tak peduli kalian menilai seperti apa.
Hari ini
ada rapat pengurus HIMPRO aku harus hadir karena aku adalah bendaharanya.
Aku harus bersiap dengan segala hal dari buku keuangan sampai hal kecil
lainnya. Rapat ini berjalan lumayan singkat karena membahas rencana ketua HIMPRO untuk mengadakan studi banding dengan universitas lain untuk berbagai ilmu. Ketua HIMPRO ini memiliki sifat yang pintar mencari perhatian dan
bijaksana. Penampilannya juga rapi, dia adalah incaran setiap wanita di kampusku. Maklum dia lumayan
keren, namanya Randy.
"Hany, ini rincian dana yang kita perlukan untuk studi
banding," kata Randy padaku.
"Oh,
baiklah akan kuatur," jawabku sambil tersenyum.
"Oke,
aku tunggu besok ya," kata Randy sambil berlalu pergi.
Pekerjaan
lagi, aku mulai kurang tidur beberapa hari ini. Sepertinya aku akan bolos dalam beberapa mata kuliah dan tidur di UKS. Sesampainya di depan UKS aku
bertemu dengan seorang mahasiswa yang sedang bingung dari penampilannya tampak
seperti anak baru. Dengan tenang aku menyapa dan bertanya.
"Hai,
ada yang bisa saya bantu?" Tanyaku beramah tamah.
"Aku
mencari ruang dosen,
di mana ya?"
"Ada
di bawah sana." Jawabku sambil menunjuk ruang kantor.
"Terima
kasih." Jawabnya sambil tersenyum.
Selepas mahasiswa itu pergi, segera aku masuk ke ruang UKS untuk
istirahat. Lumayanlah untuk menyegarkan otakku. Selama 2 jam pelajaran aku
tidur di UKS dan sekarang waktunya aku kembali ke kelas. Setibanya di kelas aku
melihat keramaian.
"Ada mahasiswa
baru." Kata Dino yang tiba-tiba menarik tanganku.
"Oh..." Jawabku tak
peduli.
Tiba-tiba ada seseorang yang
menyapaku.
"Hai, ternyata kita satu
kelas ya."
"Maaf siapa ya?" Tanyaku
bingung.
"Kamu lupa?" Tanyanya.
"Aku yang tadi di depan
UKS."
"Oh..."
"Hidup ini bagaikan
sandiwara ya," katanya di telingaku.
Aku
langsung menoleh padanya, tampak sebuah wajah yang tersenyum manis padaku.
Hatiku langsung bertanya, siapa orang ini sebenarnya.
Jam pelajaran pun telah berakhir. Semua orang satu
persatu mulai meninggalkan ruangan kelas. Kini yang tersisa hanya aku yang
sibuk dengan gatget baruku. Hadiah ulang tahun beberapa hari yang lalu dari
orang tuaku. Satu orang lainnya ya mahasiswa baru itu. Dari belakang terdengar
suaranya.
“Kita pulang bareng yuk!” Ajaknya padaku.
“Pulang bareng? Emang kita udah kenal dekat?” Pikirku.
Diam dan tak berucap sepatah kata pun kepadanya.
“Hany! Panggilnya lagi.
“Ya…”
“Kamu nggak ingat sama aku? Aku Zony… Anaknya tante
Rose. Ingatkan? Kita dulu sering main bareng sewaktu sekolah. Kamukan yang
kirim surat buat aku sewaktu perpisahan sekolah kita.” Jelasnya panjang lebar.
Alangkah malunya aku, lupa dengan sosok yang dulu
kukagumi sewaktu sekolah menengah pertama. Dia kembali lagi. Dia sudah berubah.
Tidak seberti bayanganku lagi. Dan ternyata dia masih ingat tentangku. Hari ini
aku tidak kira akan menerima kejutan yang seperti ini. Entah apa lagi yang akan
terjadi di hari-hari berikutnya. Aku tak tahu. Mungkinkah kisah aku dan Zony
akan berkembang kearah yang positif. Entahlah… Waktu yang akan menjawab.
Padang, -- Feb 2019
@Amrhy_02
No comments:
Post a Comment