Hari kanker Anak Internasional 2016
Masyarakat internasional akan memperingati Hari Kanker Anak Sedunia, pada hari Senin 15 Februari 2016. Peringatan Hari Kanker Anak Sedunia merupakan momen yang dapat mengingatkan masyarakat bahwa ancaman penyakit kanker, tidak hanya menjangkiti orang dewasa namun juga mengintai anak-anak.
Masyarakat internasional akan memperingati Hari Kanker Anak Sedunia, pada hari Senin 15 Februari 2016. Peringatan Hari Kanker Anak Sedunia merupakan momen yang dapat mengingatkan masyarakat bahwa ancaman penyakit kanker, tidak hanya menjangkiti orang dewasa namun juga mengintai anak-anak.
Data
menyebutkan dalam tiga dekade terakhir, resiko penyakit kanker pada anak
semakin meningkat. Apabila dahulu penyakit tumor umumnya menyerang orang dewasa
usia 35 tahun ke atas, kini semakin banyak penderita yang berusia muda,
bahkan anak anak. Di saat anak-anak lain tengah menikmati masa kanak-kanak
dengan bermain dan belajar, anak yang terpapar kanker justru harus ‘rajin’
terapi dan minum obat agar pertumbuhan sel kanker tidak menyebar ke organ tubuh
lain.
Di
Indonesia setiap tahun diperkirakan terjadi 4.100 kasus baru kanker pada anak.
Separuh dari kanker anak tersebut, rata rata sudah dalam stadium lanjut.
Minimnya pengetahuan orang tua tentang kanker, menjadi salah satu penyebab
kanker yang diderita anak-anak dalam kondisi stadium lanjut. Tidak hanya itu,
kanker yang biasa menyerang anak-anak baru sebagian kecil yang dapat dideteksi
secara dini. Penting bagi setiap orang tua mengetahui dan mewaspadai gejala
ganjil pada anak yang bisa mengarah pada gejala kanker. Faktanya, apabila dapat terdeteksi secara dini, kanker pada anak dapat
disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik. Inilah yang terjadi di
negara negara maju dan kaya, dimana 80 persen anak penderita kanker dapat
disembuhkan.
Kanker
merupakan tantangan besar bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Kondisi
lingkungan buruk dan polusi udara menjadi salah satu faktor pemicunya. Selain
itu makanan berpengawet dan mengandung pewarna kimia juga memicu kanker.
Padahal makanan berbahaya inilah yang sekarang banyak ditemui dan dikonsumsi
anak-anak. Dibutuhkan peran orang tua untuk memberikan pemahaman kepada buah
hatinya akan ancaman yang dapat ditimbulkan dari makanan dan minuman yang
mengandung zat kimia berbahaya. Konsekuensinya, orang tua juga harus
membiasakan anak untuk tidak jajan sembarangan dengan memberikan bekal makanan
yang sehat.
Tidak
kalah penting adalah pemerintah harus lebih serius memberi perhatian terhadap
ancaman dan penanganan kanker pada anak-anak. Keseriusan dalam melakukan
sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, dengan harapan masyarakat lebih
memahami hal-hal yang terkait dengan pencegahan, deteksi dini terhadap kanker.
Pemerintah juga harus lebih mengoptimalkan pengawasan terhadap peredaran
makanan yang mengandung zat berbahaya seperti bahan pengawet dan pewarna kimia
yang sering digunakan untuk jajanan anak-anak.
Oleh
karena itu, di rasa perlu untuk dilaksanakannya suatu kegiatan yang dapat
menginformasikan kepada para orangtua dan calon orangtua tentang deteksi dini
terhadap kanker yang di derita oleh anak. Peringatan hari kanker anak
internasional yang jatuh pada tanggal 15 Februari dapat dijadikan momentum
untuk meningkatkan kesadaran dan sarana edukasi kepada masyarakat tentang
pencegahan kanker terhadap anak.
Bukittinggi, Februari 2015
Bukittinggi, Februari 2015
No comments:
Post a Comment