Monday, November 12, 2018

MUSUH HABIB RIZIEQ

Siapa Musuh Rizieq Syihab?

1. Habib bukan musuh siapa pun , kecuali kemaksiatan dan pelaku kezaliman. Siapa yang menggunakan kekuasaan untuk berbuat zalim, ia akan menjadi musuh Habib. Siapa yang menggunakan kekuasaan untuk melindungi kemaksiatan, ia akan jadi musuh Habib.

2. Jokowi bukan musuh Habib. Baik Prabowo maupun Jokowi, kalau mereka melindungi maksiat dan kerusakan, pasti akan diperangi Habib. Itulah kenapa Habib secara strategis mendukung kemenangan Anies Baswedan yang punya karakter dan integritas keislaman yang bagus. Strategi Habib jelas, beliau ingin perbaikan di atas negeri ini, walau orang kafir dan munafik benci.

3. Ahok masuk penjara karena kezalimannya. Ahok gagal jadi cawapres dampingi Jokowi. Ma'ruf Amin lalu dipilih Jokowi, kesaksian Ma'ruf Amin sangat telak membuat Ahok masuk kandang 2 tahun. Jokowi tidak peduli lagi sama Ahok. Bahkan Jokowi terkesan menjauhi Ahok, namanya bahkan tidak masuk bursa calon pejabat di masa yang akan datang.

4. Strategi Habib memukul Ahok sangat menyakiti kubu Ahoker. Mau milih Jokowi, di sana ada Ma'ruf Amin. Lalu di antara Jokower pun demikian, 50:50. Akhirnya acara deklarasi Jokowi di mana-mana sepi, apalagi kalau tidak ada uang saku atau nasi bungkus.

5  Kubu Ahoker yang tidak puas kemudian melakukan provokasi, membesar-besarkan kasus chat mesum Habib, padahal sudah SP3.

6. Kubu Ahoker ga habis strategi. Kelompok munafik ini berusaha mengadu-domba Banser dengan FPI, namun gagal. Kenyataannya aktivis Banser dan FPI justru bersatu menangani bencana di Lombok dan Palu. Sekat akibat insiden bendera tauhid yang dikompori Ahoker gagal total. Umat Islam dan Banser saling memaafkan. Ulama NU kompak dengan aliran Islam lainnya meredam saling sikut dan mengutamakan ukhuwah.

7. Lalu Habib di blow up lagi, ditangkap di Saudi, sama, insiden bendera. Namun berakhir tanpa ada sesuatu pun menimpa Habib.

8. Ahoker lalu mengaitkan kasus bendera, HTI dengan Habib Rizieq, menyudutkan pendukung Prabowo orang radikal pendukung HTI. Tetapi sekali lagi mereka salah total. Yusril Ihza Mahendra yang konon mengayomi massa eks HTI ternyata bergabung dengan Jokowi. Blunder. Skenario ini gagal.

9. Ahoker ga habis amunisi. Mereka punya momen, launching film Ahok. Dijadikan momen untuk mengangkat citra Ahok menjelang pilpres, dengan harapan saat Ahok bebas nanti akan memiliki daya tawar politik kepada Jokowi. Namun filmnya ternyata ga laku. Hanya laku sehari, itupun yang nonton kebanyakan kalangan tionghoa. Mau diputar gratis pun sepertinya ga bakal laku. Umat Islam terlanjur sakit hati kepada Ahok, sementara pendukung Ahok terus memprovokasi umat Islam.

10. Sekarang Ahoker makin pusing. Musuhin Habib, sama saja menggerus suara Jokowi. Sementara Jokower sangat butuh dukungan suara umat Islam, makanya mereka menggandeng ulama. Namun kenyataannya tanpa Habib Rizieq, Ma'ruf Amin hanyalah sebuah tiket kosong.

11. Keadaan sekarang terbalik. Habib menjadi kunci suara. Saya berani katakan begitu karena apa? Tanpa ada Habib saja, cukup komando via telepon, umat Islam bergerak, turun ke lapangan, mengepung Jakarta, tanpa dibayar, tanpa uang saku, tanpa nasi bungkus. Sementara Ahoker sekarang kekurangan logistik. Habis uang mereka setelah pundi2 Ahoker seperti diskotik, bar, tempat pelacuran, tempat berjudi, diberantas sama Anies Baswedan.

12. Kesimpulan : Habib bukan musuh siapa pun , kecuali kemaksiatan dan pelaku kezaliman. Siapa yang menggunakan kekuasaan untuk berbuat zalim, ia akan menjadi musuh Habib. Siapa yang menggunakan kekuasaan untuk melindungi kemaksiatan, ia akan jadi musuh Habib.

#2019gantipresiden #2019prabowosandi

Padang, -- November 2018
@Amrhy_02

No comments:

Post a Comment