Monday, August 27, 2018

CINTA DAN KEGALAUAN




CINTA DAN KEGALAUAN
By: Amrhy_02

“CINTA.” Lima huruf saja yang membentuknya, kali ini aku akan menceritakan secuil kisah tentang hal tersebut. Jika berbicara tentang cinta, dibahas dua hari dua malam pun tidak akan ada habisnya. Karena cinta itu lebih dalam dari samudera dan tingginya nilai cinta itu lebih tinggi dari angkasa. Begitulah cinta. Apakah kita telah memahami cinta yang seperti itu? Pernah aku mendengar bahwa cinta itu kependekan dari C (cerita) I (indah) N (namun) T (tiada) A (arti) Hehehe… Benarkah seperti itu yang kau alami?
Nah, bicara tentang apa itu cinta? Ternyata cinta bermacam-macam dan banyak versinya loh. Mulai dari cinta orang tua kepada anaknya, cinta manusia dengan hewan kesayangannya, sampai cinta seorang remaja perempuan dengan lawan jenisnya. Cinta seperti ini dikenal juga dengan istilah pacaran oleh para remaja. Termasuk kamu, ya kan! Tepatnya kali ini kita akan mengupas fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan remaja yang sedang menjalani masa-masa pacaran itu. Mungkin saja kamu salah satu yang pernah mengalaminya.
Jika mendengar kata pacaran, maka yang akan terbayang adalah sebuah kesenangan antara sepasang manusia yang menjalin hubungan kasih dan sayang. Padahal kalau dianalisa secara detail ternyata pacaran itu justru membuat hidup kita tidak bahagia. Kehidupan berpacaran itu hanya membuat seseorang galau bahkan bisa membuat masa depan orang tersebut hancur. Nggak percaya? Berikut cerita nyatanya.
Banyak sekali remaja sekarang pacaran dengan alasan agar aktivitas belajar dan sekolah mereka jadi tambah semangat. Itu memang benar, dengan berpacaran remaja akan menjadi senang jika ke sekolah. Mereka bisa ketemu dengan pacar mereka. Namun ada sebuah kisah menarik yang dialami sahabatku. 
Pada saat sahabat karibku duduk di kelas XII SMK, dan memiliki pesona wajah yang ganteng itu berpacaran dengan seorang cewek yang paling cantik juga di sekolahnya. Cewek ini anggota PMR tingkat nasional dan anak seorang pemilik rumah sakit, nyaris perfectlah. Pada saat ketahuan pacaran oleh ibunya, sahabatku ini beralasan bahwa dia berpacaran biar semangat pergi ke sekolah. Memang benar, sahabatku itu pergi ke sekolah tapi bukan semangat untuk belajar melainkan semangat untuk berpacaran. 
Tentunya sahabatku itu beranggapan kalau cewek tersebut akan setia padanya, namun yang terjadi di luar dugaannya. Tujuh hari menjelang ujian akhir, sahabatku diputusin oleh cewek yang sangat dicintainya itu. Kemudian yang terjadi pasti kalian tahu! Ya, sahabatku menjadi galau yang bukan main. Bahkan galaunya itu sampai berbulan-bulan. Akhirnya gara-gara galau akibat patah hati tersebut, sahabatku tidak fokus mengikuti ujian dan akhirnya nilai sahabatku anjlok dan SNMPTN tidak lulus sehingga dapat dikatakan pada waktu itu masa depannya terancam suram.
Itulah sebuah kisah yang menurutku amat tragis mengenai cinta. Apabila kita belum punya timing yang tepat dalam menjalin kasih dan sayang yang terjadi ialah sebuah kegalauan yang akan menghancur luluh lantakkan hati, pikiran bahkan masa depan kita. Oleh karena itu, buat kamu-kamu para jomblo yang masih menjalani kehidupan sendiri bersyukurlah karena berpacaran itu banyak ruginya. Bila kamu seorang cowok, maka ketika berpacaran biasanya cowoklah yang paling dirugikan secara financial, bahkan mungkin ada cowok yang rela tidak memakai uang jajannya setiap hari. Uang tersebut dia tabung agar bisa weekend dengan pacarnya di akhir pekan. Ketika pacarnya akan berulang tahun sang cowok rela menabung sampai ratusan ribu rupiah untuk membelikan kado pacarnya.
Namun sebuah ironinya ialah mengapa sang cowok tidak melakukan hal yang sama untuk ibunya, pernahkah kita menabung untuk diniatkan membahagiakan ibu kita? Sebagian kita sering memberikan coklat kepada calon pasangan kita saat hari Valentine namun pernahkah kita dari dulu sampai detik ini saat hari ibu memberikan kado atau coklat kepada ibu kita? Padahal sebenarnya ibu kita lebih wajib kita bahagiakan daripada pacar kita. Karena ibu telah mengurusi kita dari kita kecil sampai sekarang, sedangkan pacar kita baru kita kenal satu atau dua tahun ini tapi mengapa kita lebih care dan perhatian kepada pacar kita ketimbang dengan ibu kita sendiri? Di manakah hati nurani remaja kita saat ini? Aku sendiri bagaimana? Hahahaha…
Kemudian alasan seseorang ketika memutuskan untuk berpacaran ialah karena ingin saling kenal lebih dalam sebelum menuju jenjang pernikahan. Kalau alasannya untuk saling mengenal mengapa ada artis yang sudah pacaran tujuh tahun bahkan melaksanakan pernikahannya di tanah suci Mekah dan saat kembali ke Indonesia baru setahun pernikahannya sudah bercerai, padahal sudah pacaran selama tujuh tahun. Mengapa usia pernikahan mereka hanya seumur jagung saja? Kamu nggak ingin tahu?
Sebaliknya, kalau kita perhatikan kakek dan nenek kita atau orang tua kita dulu biasanya menikah tidak pakai pacaran tapi langsung menikah saja, bahkan ada juga yang dijodohkan oleh orang tua mereka dan nyatanya hubungan mereka langgeng sampai puluhan tahun tidak ada perkara rumah tangga yang membuat mereka berpisah. Namun tidak menampik sebagian kecil memang ada yang tidak baik. Oleh karena itu ketika berpacaran seseorang hanya akan mengenalkan tentang kelebihan dirinya dan pasti akan menutupi kekurangan dirinya sehingga tabiat-tabiat jelek seorang pasangan itu akan terlihat setelah pernikahan.
Pacaran itu juga merugikan pihak cewek. Seorang cewek yang dia rela dipacari oleh seorang cowok maka ia –ma’af-, tidak ada bedanya dengan durian yang dijual di pasar, loh kok bisa? Ya bisalah, sebuah durian yang dijual di pasar sering dipegang-pegang sebelum dibeli, dicium berkali-kali tapi banyak yang tidak jadi membelinya. Sama halnya dengan seorang cewek yang berpacaran, sudah dipegang-pegang, bahkan dicium cowoknya tapi tidak jadi dinikahi. Hmm… Berarti cewek itu barang second donk! Kamu yang cewek, pernah alami hal ini jangan tersinggung…
Oleh karena itu jika ingin mengenal calon pasangan kita, lihatlah sahabat terdekatnya siapa dan pasti sifatnya tidak akan jauh berbeda dari calon pasangan kita tersebut. Tentunya kita tahu bahwa dalam islam tidak mengenal yang namanya istilah pacaran. Barang siapa yang melakukan pacaran berarti dia melakukan perbuatan yang mendekati zina dan itu sangat tidak diridhai Allah SWT. Mari kita pikirkan lagi, semua tergantung pada pilihan dan hati kita masing-masing. Aku dan kamu, kita semua punya pilihan.


Bukittinggi, -- Agustus 2018
@Amrhy_02

No comments:

Post a Comment